Awal Mula Terbentuknya Komunitas Rastuna
Logo Rastuna |
Prolog
Berawal dari terjadinya dualisme
klaim atas penamaan ARTOA (Anak Rantauan Titipan Orang Anggruk), dimana Yeri
Kenangalem mengklaim diri sebagai orang pertama yang memberi nama ARTOA, namun
di sisi lain, ada beberapa orang yang lama berada di Wamena mengatakan nama
ARTOA pertama kali dicetuskan oleh Yance Amohoso. Selain kedua nama yang
disebutkan, ada beberapa yang lain pun mengklaim diri sebagai orang yang
pertama munculkan nama ARTOA tersebut.
Melihat fenomena tersebut, pada tanggal 29 Desember 2005, saya bersama dengan kaka Alm. Mihel Kabak dan Alm. Kirinius Yalehet, bertempat di BTN Purwodadi (Kontrakan Bung Aby saat itu) kami menyepakati untuk tidak menggunakan nama ARTOA sama sekali dan membentuk satu kelompok komunitas yang terpisah dari ARTOA, dan komunitas tersebut atas usul saya kami beri nama RASTUNA. Dan sejak tahun 2006, kami mulai menggunakan nama RASTUNA di depan nama kami.
I.
Arti Nama Rastuna
Pada tahun 2005 dan awal 2006 merupakan pertengahan masa
kejayaan pemutar musik Compact Disk (CD) dan akhir kejayaan pemutar musik Tape
(Kaset Tape), sebelum pemutar musik dikonversi ke MP3 dan di dengarkan di HP
(seperti saat ini). Pada saat itu, banyak di jual kaset CD penyanyi musik
reggae dari Afrika hingga kepulauan Karibia, khususnya dari Jamaika. Ditahun
yang sama, di Jayapura tempat lahirnya komunitas Rastuna, hampir semua anak –
anak muda dan terutama masyarakat Papua terinspirasi dengan semangat perjuangan
gerakan Rastafari di seluruh dunia. Maka, sesuai semangat pada saat itu, kami
memberikan nama komunitas dengan nama Rasta Tunn Allow yang disingkat RasTuna.
Berikut penjelasan dari nama tersebut.
Rasta : Gerakan Rasta adalah kepercayaan filsafat yang
disandarkan pada ayat – ayat Alkitab. Rasta atau gerakan Rastafari merupakan
sebuah gerakan yang muncul di Jamaika antara kaum kulit hitam kelas pekerja dan
petani pada awal tahun 1930 – an, yang berasal dari suatu penafsiran terhadap
nubuat Alkitab, aspirasi sosial dan politik kulit hitam. Gerakan Rasta atau
Rastafari ini dipelopori oleh seorang jurnalis atau wartawan yang bernama
Marcus Garvey.
Terlepas dari pengertian tersebut diatas, penggunaan nama
Rasta dalam komunitas Rastuna lebih fokus pada semangat dan pokok ajaran yang
dianut gerakan Rasta sendiri. Dimana, selain semangat politik pembebasan
(kemerdekaan) yang diperjuangkan gerakan ini pada filosofi utama pada eksistensi
tanpa kepatuhan pada sistem yang menindas, beberapa ajaran pokok dalam gerakan
Rasta adalah sebagai berikut :
- ü Kaum
Rasta kebanyakan adalah Vegetarian, mereka tidak suka makan sembarang daging.
- ü Rasta
melarang keras pengikutnya untuk mengkonsumsi Alkohol, mabuk, menggunakan zat
psikotropika berbahaya lain. (Sebagian besar musisi reggae tidak merokok, minum
– mabuk dan lainya. Misalnya Lucky Dube, Alpha Blondy dan Ras Muhamad).
- ü Mencintai
tubuh sendiri layaknya sebuah kuil persembahan. Bagi Rasta, tubuh merupakan
elemen penting yang harus di rawat dan di “suci”kam sebagaimana layaknya sebuah
tempat ibadah. Untuk itu mereka berkomitmen untuk tidak mentato tubuh dan
meletakan gunting diatas kepala untuk mencukur rambut. Rambut sebagai mahkota,
harus dibiarkan sampai memanjang hingga bersilang (gimbal), mencukur rambut
bagi mereka adalah haram.
- ü Gerakan
ini mengajarkan untuk selalu cinta damai. Perdamaian merupakan kata kunci
semangat gerakan ini.
Berdasarkan alasan tersebut diataslah, menjadi inspirasi
dalam pemberian nama komunitas kami dengan “label” rasta di depan Tunn Allow.
Tunn Allow :
Tunn Allow atau Tun Aloma merujuk pada Tun Alo yang berada di kampung kami Sakuhup
– Erika.
II.
Perkembangan Rastuna Di Luar Papua
Pada tahun 2008 dan 2009, saat dimana demam musik Onetox
dari kepulauan Solomon mulai dirasakan di Papua, di Jakarta saya menggunakan
nama Rastuna Rebel sebagai nama inisial di media sosial. Ditahun yang sama
pula, saya menghendaki RASTUNA harus berfokus ke musik sehingga saat itu saya
dengan adik Kalvin Amohoso belajar FL Studio.
III.
Perkembangan Rastuna Di Papua
Pada 2010 – 2015, di Jayapura Rastuna di koordinir dengan
baik oleh bung Simson Yohame dan bung Fanuel Amohoso. Dibawah komando bung
Simson dan bung Fanuel, beberapa kegiatan sukses dilaksanakan dengan baik di
Jayapura.
Pada Tahun 2012, bung Fanuel Amohoso diangkat sebagai
CPNS dan PNS sehingga “memaksa” dia untuk menetap di Yahukimo. Secara khusus di
Yahukimo, dibawah kendali bung Fanuel Amohoso, Rastuna lebih berkembang dan
berhasil. Bung Fanuel juga berkontribusi besar dalam komunitas ini dengan
membentuk sebuah Kelompok Kebangunan Rohani RASTUNA yang masih eksis hingga
saat ini. Dan dalam momentum Natal 2019 kemarin, dalam kegiatan Pondok Natal
yang diselenggarakan oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), RASTUNA
keluar sebagai juara.
IV.
*)
Perkembangan Selanjutnya
V.
Logo Rastuna
Logo awal yang di gagas oleh saya adalah sebuah gitar
yang diapit oleh dua buah pandan (Ulua) disebelah kiri dan kanan, tetapi sejak 2017,
saya mengganti Logo RASTUNA adalah berlatar hitam dengan tulisan R ganda
terbalik yang di ikuti oleh huruf F (RF) dengan warna Rasta. RF adalah inisial dari
RASTUNA FAMILY yang menunjukkan dan mempertegas asas kekeluargaan yang dianut
oleh RASTUNA selama ini.
Lebih lanjut soal logo, disesuaikan dengan kebutuhan dan
dinamika dalam komunitas Rastuna sendiri.
Epilog
Sekian penjelasan singkat mengenai lahirnya Komunitas
Rastuna.
Wa...............!
JAMES YOHAME
Pendiri Rastuna
*) Tulisan pada bagian ini akan ditambahkan dikemudian hari.!
Post a Comment