Tetapi,
republik itu tidak bisa berubah nama menjadi Republik Nusantara, meskipun aktor
Ray Sahetapi sudah memproklamasikannya. Dulu, Republik Nusantara tidak dipilih
karena berbau ke jawa – jawaan, padahal akan mencakup wilayah – wilayah
di luar Jawa yang yang ‘akan’ dicaplok akan termasuk. Walaupun gagasanya bagus,
Republik Nusantara ‘tidak bisa diwujudkan’.
Republik
Drakula/ Indonesia juga tidak bisa berubah nama menjadi Republik Burung Hantu,
meskipun kehidupan lebih lancar pada malam hari, karena para Politisi sedang
tidur. Apalagi Republik Sepeda Motor, meskipun Sepeda motor telah mendominasi
kehidupan masyarakat dan merajai jalanan dimana – mana.
Karena itu,
sementara kita namakan saja Republik Indonesia adalah Republik Drakula. Di
Republik Drakula, orang kehilangan logika. Orang yang masih hidup takut Drakula
dan Hantu orang yang sudah mati, yang notabene tidak bisa berbuat apa – apa.
Hidup saja Drakula/ Hantu itu tidak bisa. Ini bertentangan dengan logika,
karena seharusnya orang matilah yang takut kepada orang yang masih hidup, sebab
bisa “mengapa – apakan” orang lain.
***
0 Response to "Hidup Di Republik Drakula"
Post a Comment