Cantik selalu di identikkan dengan tubuh langsing, berkulit mulus tanpa noda, tinggi, wajah mulus tanpa cacat, berambut panjang/ pirang, montok, payudara kencang, pakai lipstick biar terlihat seksi, dan tidak gemuk alias kurus. Kadang, ada sebagian wanita lebih menonjolkan payudara bagian atasnya harus terlihat sedikit biar menggoda kaum Adam serta memakai sandal hak tinggi biar pantat terlihat gemulai saat berjalan. Untuk sebagian wanita Papua ditambah dengan kriteria “ Bermuka keafro- afroan” dan untuk perempuan Jawa ditambah pula dengan bermuka kebule- bulean – blasteran - . Konsep inilah sedang menjamur di kalangan anak muda. Lelaki normal pasti merindukan seorang kekasih yang cantik walaupun ukuran cantiknya berbeda- beda menurut satu laki- laki dengan lelaki lainnya.
Kini, cantik telah menjadi mitos kehidupan. Ia menjadi hantu bagi separoh kaum
Hawa, sehingga mereka rela mengorbankan tubuh dengan diet untuk menguruskan
kegemukan badan, membeli dan menikmati kosmetik pemutih kulit yang hitam
menjadi putih bahkan merah dan sebaliknya, dandan ke salon untuk rebonding,
facial, lulur, medicure, dan menghindari makanan berlemak dan tidak ingin
berlama- lama di terik matahari.
Sangat disayangkan karena, tubuh sebagian kaum Hawa menjadi kelinci percobaan
dan korban dari penindasan produk- produk kecantikan. Terpengaruh dengan konsep
kecantikan yang ditawarkan lewat iklan yang dikemas dan dipublikasikan dengan
menghadirkan artis- artis papan atas. Satu hal yang harus di sadari, syukurilah
apa yang yang anda miliki ini, anda dilahirkan secara sempurna tanpa satu
kekurangan. Maka janganlah mencoba untuk merubah bentuk tubuh yang paling unik
ini.
Pernah,
suatu ketika salah seorang Perempuan Afrika dengan kulit yang hitam, minoritas
diatas negerinya sendiri di tampilkan dalam sebuah majalah ternama di Amerika
serikat dalam busana yang sangat minim, rambut yang direbonding, serta kulit
hasil operasinya tampil dalam cover majalah tersebut dengan tajuk “ Wajah Masa Kini”.
Sungguh sadis melihat itu.!
Salam Rahayu
Sebuah mitos kecantikan, sangat susah sekali di zaman sekarang ini mengklasifikasikan kecantikan, karena perlu berbagai aspek untuk kita dapat memahami hakikat kecantikan yang sesungguhnya.
ReplyDeleteNur Kusmayadi@ Ini dari perspektif saya. Ambil manfaatnya saja. Tidak bermaksud memvonis.
DeleteTerima kasih.