Pengantar
Sebelum saya
melanjutkan, perlu saya jelaskan bahwa saya bukanlah seorang penganut agama
yang taat pada doktrin dan kredo yang dibakukan Gereja. Walaupun dalam
identitas resmi saya, pada kolom agama tertera dengan jelas agamaku sebagai
KRISTEN tetapi itu hanyalah Kristen KTP. Sesungguhnya saya adalah seorang
Marxis, yang memandang Yesus dari perspektif Marxisme. Bahwa di dalam diri
Yesus yang juga disebut Kristus ini, saya melihat seorang rekan revolusioner
yang membantu kaum tertindas disetiap titik dan mengarahkan orang ke arah yang
lebih baik.
Yang jelas
bahwa Yesus memang bukan seorang Marxisme, karena Marxisme lahir pada abad ke 19 jauh beberapa abad setelah kematian Yesus. Karena Marxisme adalah
sosialisme yang berakar pada sains dan materialisme, sementara politik Yesus
bersumber pada agama dan idealisme. Namun demikian, pokok ajaran Kristus paling
cocok dengan sosialisme berbasis agama yang sepenuhnya menentang kapitalisme
yang mengharuskan setiap pengikutnya menjadi seorang Kristen sejati sama
seperti sang guru agung Yesus.
Pokok ajaran
Yesus tentang CINTA dan KASIH terhadap sesama manusia mencerminkan dan
membuktikan bahwa DIA mengajarkan asas – asas sosialisme.
Namun,
andaikata Yesus kembali hari ini, bentuk pemerintahan mana yang DIA pilih?
Demokrasi?
Akankah DIA “mengeluarkan suara”, memberikan “kekuatan kepada rakyat tertindas”
ataukah memimpin pemberontakan rakyat tertindas?
Komunisme?
Akankah Yesus mendistribusikan kekayaan dan melarang kelas social, memimpin
komune yang berbagi segalanya?
Mungkinkah
Monarki? DIA memerintah sebagai raja dan mengambil otoritas tertinggi sebagai
raja?
Ataukah DIA
akan menjadi Diktator? Memerintah dengan tangan besi dan menundukkan semua
orang di bawah aturan yang keras?
Tetapi
bagaimana dengan Sosialisme? Akankah DIA menerapkan program reformasi social
yang luas untuk memberi makan orang yang kelaparan dan menyediakan tempat
tinggal bagi para tunawisma?
Sebagian besar orang
pasti akan meng – IYA – kan dengan pertanyaan terakhir. Bahwa Yesus akan
memberlakukan kebijakan Sosialis karena ajaran-Nya tentang CINTA dan KASIH
terhadap sesama manusia, salah satu contohnya berikut ini :
Yohanes 13:34 – Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.
Tetapi disinilah muncul satu pertanyaan akhir sebelum mendapatkan semua jawaban,bahwa Apakah pokok ajaran Yesus selama pelayanan–Nya di dunia? Ajaran Yesus juga merupakan bentuk awal Sosialisme?
Relevansi Ajaran Yesus dan Sosialisme
“[Ayat 15] Katanya lagi kepada mereka ‘Berjaga – jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah – limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu’.
"Lukas 16:13, ‘Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan Mamon".
Melipatgandakan akumulasi keuntungan merupakan satu cirri Kapitalisme,
itulah sebabnya Yesus menyampaikan bahwa “Orang Kaya Sukar Masuk Kerajaan Allah
– Lukas 18:18-27”.
"[Ayat 22] Mendengar itu Yesus berkata kepadanya : Masih tinggal satu hal lagi yang harus kau lakukan, Juallah segala yang kau miliki dan bagi – bagikanlah itu kepada orang – orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah kemari dan ikutlah aku".
Dibawah bayang – baying Kapitalisme, watak lain yang menonjol adalah
Egoisme, individualisme dan persaingan yang tidak sehat. Sebabnya pokok ajaran
Yesus dalam Perjanjian baru menentang kemapanan dan sikap ego dan individualis,
ini dibuktikan dalam,
Yakobus 3: 16, “Sebab dimana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri disitu ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat”. Selain itu bias lihat perumpamaan tentang “Orang Samaria Yang Murah Hati – Lukas 10:25-37”.
Yesus juga mengajarkan tentang persamaan gender dan hak. Itu bisa
dilihat dalam :
Galatia 3:28 – “Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki – laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu didalam Kristus Yesus”.
Tidak yakin
dan masih berpikir kurang? Saya akan tambahkan lagi untuk memperkuat argument
saya.
Pokok ajaran-Nya tentang Cinta Kasih secara spesifik bisa dilihat di :
Lukas 10:27 – “…Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”.
Dalam sepanjang pelayanan-Nya, Yesus menekankan pentingnya membantu dan
melayani sesama. Hal itu dia buktikan menyembuhkan orang sakit paling sedikit
dua kali dan secara ajaib, hal tersebut bisa dibaca dalam,
Matius 10:42, “Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, aku berkata kepadamu : Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya”,
Matius 14:15-21 “[Ayat 15-16] Menjelang malam, murid – murid-Nya dating kepada-Nya dan berkata : Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa – desa. Tetapi Yesus berkata kepada mereka : Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan”.
Matius 15:32-38 [Ayat 32], Lalu Yesus memanggil murid – murid-Nya dan berkata : Hatiku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan dijalan.
Matius 14:15-21 “[Ayat 15-16] Menjelang malam, murid – murid-Nya dating kepada-Nya dan berkata : Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa – desa. Tetapi Yesus berkata kepada mereka : Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan”.
Matius 15:32-38 [Ayat 32], Lalu Yesus memanggil murid – murid-Nya dan berkata : Hatiku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan dijalan.
Sosialisme Masa Kini
Sosialisme
merupakan satu bentuk Pemerintahan yang paling umum di dunia saat ini. Hampir
sebagian besar Negara dan wilayah di belahan Bumi ini telah terpengaruh olehnya
dalam beberapa cara. Tidak ada
negara yang tidak menganut sosialisme. Bahkan Amerika Serikat yang
disebut-sebut Mamanya Kapitalisme ada sedikit unsur sosialisme di dalam sistem
negaranya seperti pajak serta kesehatan dan pendidikan gratis. Tapi tidak ada
pula negara yang 100 persen menganut sosialisme. Beberapa Negara yang
menerapkan kebijakan ini ada : Cina, Denmark, Finlandia, Belanda, Kanada,
Swedia, Norwegia, Irlandia, Belgia dan Selandia Baru. Jangan salah paham karena
sosialisme itu berbeda dengan komunisme. Komunis itu sudah pasti sosialis, tapi
seorang sosialis belum tentu komunis.
Kamus Merriam
Webster mendefiniskan “Sosialisme” sebagai suatu cara mengorganisir masyarakat
dimana industri besar dimiliki dan dikendalikan oleh pemerintah daripada oleh
Individu dan Perusahaan….[1] Salah satu dari berbagai teori ekonomi dan politik
yang menganjurkan kepemilikan kolektif atau Pemerintah dan administrasi sarana
produksi dan distribusi barang, [2] system masyarakat atau kelompok yang hidup
dimana tidak ada kepemilikan pribadi…”.
Musuh abadi
sosialisme adalah Kapitalisme yang serakah dan rakus, sehingga Yesus pun
mengatakan,
“Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum daripada seorang kaya masuk kerajaan Allah – Lukas 10:25”.
Harus diakui
bahwa system seperti Sosialisme ini memang terlihat bagus, tetapi ideologi
semacam ini tidak luput dari kritik. Walau dengan semua niat baiknya,
seringkali tidak membawa masyarakat utopis yang telah dijanjikan ke arah yang
lebih baik.
SEKIAN.!
Luar biasa penjabarannya teman....
ReplyDeleteKami yakin bahwa Indonesia akan menjadi salah satu negara sosialis.
Tapi entah kapan itu akan terjadi, hanya kita berdoa sajalah....
Terimakasih....