Dalam Manifesto Komunis atau The Communist Manifesto, Marx membahas
dan mengkritik pada ambisi revolusioner proletariat dalam materialisme
historis, dan sosialis yang datang sebelumnya.
Hubungan sejarah menjadi point utama dalam karya yang pertama. Bagian
yang kedua juga mengandung tanggapan Marx untuk mengantisipasi objek kapitalis
borjuis dengan zaman komunisme yang datang. Dalam bagian ketiga dan keempat,
Marx mengubah arah dan mengkritik tanggapan sosialis atas keadaan yang
menyedihkan dari proletar dalam masyarakat kapitalis.
Paham sosialisme sebelum Marx
adalah sesuatu yang sederhana tetapi merupakan reaksi tak berbentuk dari efek
hantu kapitalis dalam hidup manusia. Pergerakan sosialis muncul untuk
menunjukkan situasi pekerja dalam wajah kapitalisme tetapi dalam pandangan
Marx, tidak lebih sedikit perubahan dilakukan. Berikut adalah tiga kritik utama Marx
untuk bentuk dari Sosialisme.
1.
SOSIALISME REAKSIONER
Sosialis yang reaksioner berpikir
bahwa kita dapat dan harus mengembalikan efek yang menyedihkan dari kapitalisme
secara sederhana dengan kembali ke masa – masa feodal. Mereka mengklaim bahwa
akan menjadi lebih baik di bawah feodalisme dan bahwa tawaran baru dari
kapitalis adalah suatu langkah mundur. Marx tidak ingin orang – orang mengalami
hal yang menyedihkan dengan menganut kapitalisme; bagaimanapun, ia berpendapat
bahwa kapitalisme adalah kelanjutan dari feodalisme. Marx mempertahankan
komitmennya pada materialisme historis, karena itulah ia juga tetap berpikir
dalam koridor tersebut. Jadi apa yang kita temukan adalah bahwa Marx berhati –
hati dengan sosialis reaksioner terutama bagaimana mereka, dengan kekuatan
penuh, memahami gerakan sejarah modern. Untuk Marx, kapitalisme mengantarkan
pada penderitaan, tetapi juga memunculkan makna penyelamatan ekonomi dan
politik dari penderitaan. Ini adalah sebuah langkah maju, tetapi juga merupakan
langkah mundur, untuknya, jika menolong semuanya.
2.
SOSIALISME BORJUASI
Marx juga mengkritisi para
sosialis Borjuis. Mereka adalah para sosialis yang dapat melihat keuntungan –
keuntungan yang dibawa kapitalis pada masyarakat manusia tetapi berpikir bahwa
efek negatif dapat diperbaiki dalam beberapa cara untuk membuat kapitalisme
menjadi lebih sesuai. Sosialis borjuis percaya bahwa masyarakat kapitalis dapat
menjadi kuat, stabil dan harmonis dengan organisasi ekonomi jikalau keadaan
dilemahkan lewat reformasi cara berpikir yang melulu sosialis. Marx menolak
versi sosialisme ini karena kapitalisme adalah sebuah kelas yang secara
fundamental menguasai sistem ekonomi. Di mana ada kelas, di sana ada konflik
kepentingan, dan tidak dapat dihindari ada eksploitasi. Konflik kepentingan dan
eksploitasi tidak dapat hanya dibiarkan saja karena, sebuah masyarakat dengan
eksploitasi dengan tidak dapat menjadi stabil dan harmonis.
3.
SOSIALISME UTOPIS
Marx juga melawan dan mengkritis Variasi
dari Sosialisme Utopis. Beberapa sosialis memiliki maksud baik, tetapi solusi
mereka untuk keadaan yang menyedihkan yang dialami para pekerja, menurut Marx,
masih naif. Sosialisme utopis mengakui penderitaan yang dimunculkan dari sebuah
sistem kapitalis, tetapi cetak biru mereka untuk sebuah masyarakat yang lebih
bahagia, menurut Marx, tidak cukup radikal, dan tidak mengakar dalam konsep
manusia secara alami. Sosialis utopis seperti Robert Owen, melakukan eksperimen
kecil dalam hidup sosialis yang pikirnya secara sederhana dapat disebarkan
dalam ekonomi industri. Menurut Marx, tidak ada pilihan selama arti produksi
ada di tangan kapitalis.
Menurut Marx, yang salah secara
mendasar dengan tiga macam sosialis adalah bahwa semua secara umum gagal dalam
merasakan potensi dari pertumbuhan massa proletar yang revolusioner dalam
masyarakat kapitalis. Jika masyarakat ada untuk memperbaiki, jika hidup dari
kelas pekerja adalah untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik, transformasi
masyarakat akan menjadi lebih radikal. Yang diperlukan adalah revolusi.
Manifesto dapat dibaca sekurang – kurangnya sebagai sebuah pelajaran tentang
sejarah proletariat, sebuah gagasan untuk membuat mereka melihat kekuatan
mereka dan tujuan historis mereka. Tujuan akhirnya, selalu seperti yang
dikatakan Marx, adalah mendekatkan kemanusiaan dengan suatu dunia yang lebih
baik.
Marx mengharapkan revolusi dari
kaum proletar. Manifesto di ilhami dari harapan ini secara terbuka
mendeklarasikannya. Sebagai catatan awal, manifesto merefleksikan zaman saat
buku ini ditulis, yaitu tahun 1848. Tahun dimana terjadi pergolakan
revolusioner di pusat industri kapitalis di Eropa. Bagaimanapun, revolusi ini
secara bertahap semakin hilang dan di tahun 1849 mengalami kegagalan. Wacana
perkembangan kapitalis ternyata membawa pada kemunduran kelas pekerja secara
tradisional dan pergerakan sosialis. Proletariat tidak pernah muncul, secara
global, sebagai agen dari perubahan sosial yang dramatis seperti yang
dipikirkan oleh Marx dalam The Communist
Manifesto. Ramalannya, sungguh – sungguh difalsifikasi oleh sejarah
kemudian. Tetapi, terdapat ramalan – ramalan lain dalam manifesto yang ternyata
diperkuat dalam sejarah.!
***
0 Response to "3 Kritik Karl Marx Atas Sosialisme"
Post a Comment